KTI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG RISIKO KEHAMILAN REMAJA DI LUAR NIKAH DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Pernyataan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stenley Hall bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (Dhamayanti, 2009).
Di Indonesia angka kehamilan remaja di luar nikah sulit diketahui secara pasti, karena kasus ini selalu disembunyikan rapat oleh pelakunya. Namun di Jawa Timur data yang tercatat di klinik kebidanan, biro konsultasi KB menunjukkan bahwa jumlah remaja hamil di luar nikah yang datang minta jasa konsultasi psikologi, perawatan medis untuk kehamilan, maupun yang meminta aborsi semakin meningkat tajam dari tahun ke tahun (BPPKTJT, 2001) . Survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1 995/1996) pada remaja belum menikah berusia 13-19 tahun sebanyak 1189 remaja di Jawa Barat dan 922 remaja di Bali ditemukan 7% remaja perempuan di Jawa Barat dan 5% di Bali mengakui pernah hamil. Menurut Ketua Jaringan Peduli Perempuan dan A nak (JPPA) Jaw a Tengah, Widanti (2000) jumlah siswi yang hamil akan terus meningkat, dalam penelitiannya pada sekolah jenjang SMP dan SMA tahun 2000 menunjukkan dalam tiap sekolah rata-rata ditemukan empat hingga tujuh siswa yang hamil, bahkan saat ini kenaikannya 10% h ingga 15%.
Mengapa terjadi kehamilan di luar pernikahan? Salah satu diantaranya adalah sikap itu, ada baiknya remaja mengerti akibat psikologi yang bakal dialami pacarnya jika mereka melakukan hal-hal terlarang itu. Remaja putra harus belajar mengendalikan hormon seksual mereka, sedangkan remaja putri menyadari akibat hubungan seksual dini, termasuk yang terjadi di luar pernikahan. Dengan demikian pengetahuan itu ikut membentengi mereka (Julianto dan Roswitha, 2009).
Tahap perkembangan remaja yang ditandai oleh perkembangan kognitif, perkembangan psikososial, dan perkembangan fisik dapat mempengaruhi salah satu aktivitas seksual remaja yaitu perilaku seks pranikah. Akhir-akhir ini muncul fenomena semakin tingginya tingkat perilaku seks pranikah pada remaja. Tingginya tingkat perilaku seks pranikah pada remaja dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu terjadinya kehamilan di luar nikah (Gemala, 2009).
Berdasarkan data-data diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah pada siswa SMAN 2 dengan pertimbangan bahwa SMAN 2 merupakan salah satu SMAN favorit di Kabupaten yang terletak di pusat kota serta mudah dijangkau oleh peneliti dimana kualitas input dari aspek kognitif sangat bagus. Akan tetapi, apakah tingginya kualitas aspek kognitif yang dimiliki siswa bisa sejalan dengan tingkat pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah. Jadi peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa SMAN 2 tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah serta bagaimana pengaruhnya terhadap sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah.
Penelitian tentang hubungan seksual pranikah pernah dilakukan sebelumnya, namun sejauh penelusuran penulis yang dilakukan selama ini belum ada yang meneliti tentang hubungan pengetahuan risiko hamil di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah, tetapi ada beberapa p enelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian ini, yaitu: “Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Penyakit Menular Seksual dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa-Siswi SMAN 3 Surakarta” oleh Sari (2009) dan juga oleh Suhartin (2007) dengan judul “ Perbedaan Sikap tentang Perilaku Seks Pranikah antara Remaja Laki-Laki dan Perempuan di SMAN 2”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMAN 2 tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah.
b. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa SMAN 2 terhadap hubungan seksual pranikah.
D. Manfaat
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan siswa tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah sehingga siswa menghindari hubungan seksual pranikah.
2. Bagi institusi sekolah
Hasil penelitian ini diha rapkan dapat memberikan masukan bagi institusi sekolah terutama guru BK (Bimbingan Konseling) untuk memberikan konseling mengenai risiko kehamil an remaja di luar nikah pada siswa sehingga siswa menjauhi hubungan seksual pranikah dan terhindar dari kehamilan remaja diluar nikah.
3. Bagi profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan agar lebih meningkatkan perhatian terhadap upaya konseling yang bermutu serta materi konseling tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah yang sangat dibutuhkan remaja agar dapat dipilih sikap yang terbaik bila berhadapan dengan hubungan seksual pranikah.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai data awal bagi penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara pengetahuan risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah.
silahkan download KTI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG RISIKO KEHAMILAN REMAJA DI LUAR NIKAH DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG RISIKO KEHAMILAN REMAJA DI LUAR NIKAH DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangRemaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Pernyataan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stenley Hall bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (Dhamayanti, 2009).
Di Indonesia angka kehamilan remaja di luar nikah sulit diketahui secara pasti, karena kasus ini selalu disembunyikan rapat oleh pelakunya. Namun di Jawa Timur data yang tercatat di klinik kebidanan, biro konsultasi KB menunjukkan bahwa jumlah remaja hamil di luar nikah yang datang minta jasa konsultasi psikologi, perawatan medis untuk kehamilan, maupun yang meminta aborsi semakin meningkat tajam dari tahun ke tahun (BPPKTJT, 2001) . Survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1 995/1996) pada remaja belum menikah berusia 13-19 tahun sebanyak 1189 remaja di Jawa Barat dan 922 remaja di Bali ditemukan 7% remaja perempuan di Jawa Barat dan 5% di Bali mengakui pernah hamil. Menurut Ketua Jaringan Peduli Perempuan dan A nak (JPPA) Jaw a Tengah, Widanti (2000) jumlah siswi yang hamil akan terus meningkat, dalam penelitiannya pada sekolah jenjang SMP dan SMA tahun 2000 menunjukkan dalam tiap sekolah rata-rata ditemukan empat hingga tujuh siswa yang hamil, bahkan saat ini kenaikannya 10% h ingga 15%.
Mengapa terjadi kehamilan di luar pernikahan? Salah satu diantaranya adalah sikap itu, ada baiknya remaja mengerti akibat psikologi yang bakal dialami pacarnya jika mereka melakukan hal-hal terlarang itu. Remaja putra harus belajar mengendalikan hormon seksual mereka, sedangkan remaja putri menyadari akibat hubungan seksual dini, termasuk yang terjadi di luar pernikahan. Dengan demikian pengetahuan itu ikut membentengi mereka (Julianto dan Roswitha, 2009).
Tahap perkembangan remaja yang ditandai oleh perkembangan kognitif, perkembangan psikososial, dan perkembangan fisik dapat mempengaruhi salah satu aktivitas seksual remaja yaitu perilaku seks pranikah. Akhir-akhir ini muncul fenomena semakin tingginya tingkat perilaku seks pranikah pada remaja. Tingginya tingkat perilaku seks pranikah pada remaja dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu terjadinya kehamilan di luar nikah (Gemala, 2009).
Berdasarkan data-data diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah pada siswa SMAN 2 dengan pertimbangan bahwa SMAN 2 merupakan salah satu SMAN favorit di Kabupaten yang terletak di pusat kota serta mudah dijangkau oleh peneliti dimana kualitas input dari aspek kognitif sangat bagus. Akan tetapi, apakah tingginya kualitas aspek kognitif yang dimiliki siswa bisa sejalan dengan tingkat pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah. Jadi peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa SMAN 2 tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah serta bagaimana pengaruhnya terhadap sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah.
Penelitian tentang hubungan seksual pranikah pernah dilakukan sebelumnya, namun sejauh penelusuran penulis yang dilakukan selama ini belum ada yang meneliti tentang hubungan pengetahuan risiko hamil di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah, tetapi ada beberapa p enelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian ini, yaitu: “Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Penyakit Menular Seksual dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa-Siswi SMAN 3 Surakarta” oleh Sari (2009) dan juga oleh Suhartin (2007) dengan judul “ Perbedaan Sikap tentang Perilaku Seks Pranikah antara Remaja Laki-Laki dan Perempuan di SMAN 2”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMAN 2 tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah.
b. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa SMAN 2 terhadap hubungan seksual pranikah.
D. Manfaat
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan siswa tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah sehingga siswa menghindari hubungan seksual pranikah.
2. Bagi institusi sekolah
Hasil penelitian ini diha rapkan dapat memberikan masukan bagi institusi sekolah terutama guru BK (Bimbingan Konseling) untuk memberikan konseling mengenai risiko kehamil an remaja di luar nikah pada siswa sehingga siswa menjauhi hubungan seksual pranikah dan terhindar dari kehamilan remaja diluar nikah.
3. Bagi profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan agar lebih meningkatkan perhatian terhadap upaya konseling yang bermutu serta materi konseling tentang risiko kehamilan remaja di luar nikah yang sangat dibutuhkan remaja agar dapat dipilih sikap yang terbaik bila berhadapan dengan hubungan seksual pranikah.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai data awal bagi penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara pengetahuan risiko kehamilan remaja di luar nikah dengan sikap terhadap hubungan seksual pranikah.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG RISIKO KEHAMILAN REMAJA DI LUAR NIKAH DENGAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar