KTI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INFERTILITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA WANITA INFERTILITAS DI UNIT RAWAT JALAN INFERTIL RSU
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah sekurang¬kurangnya satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (Bobak, 2004). Definisi ini mengandung arti suatu ketidakmampuan untuk hamil atau mengandung anak sampai anak tersebut lahir hidup pada saat pasangan memutuskan untuk memperoleh anak. Ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan anak secara mengejutkan dialami oleh 15% sampai 20% orang dewasa yang sehat (Evans, dkk, 1989 dalam Bobak, 2004). Gangguan konsep diri seksual seringkali dialami individu. Pasangan yang meminta bantuan untuk mengatasi gangguan fertilitas pasti telah memutuskan untuk memiliki seorang anak.
Kehidupan dalam keluarga tanpa kehadiran anak, terasa tidak lengkap, sebab salah satu fungsi keluarga belum terpenuhi. Keluarga merasa tersisih, masing-masing anggota keluarga merasa tidak normal dibanding keluarga lainnya. Mereka merasa rendah diri, mudah tersinggung, emosinya labil, gairah untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi berkurang, karena merasa tidak punya generasi penerus yang bisa meneruskan cita-citanya.
Melihat kondisi seperti ini harus segera diatasi, karena tekanan jiwa atau emosi yang berkelanjutan bisa menurunkan kesuburan pasangan, sehingga makin tertekan jiwanya semakin sulit untuk mendapatkan keturunan. Tekanan jiwa pada istri akan menyebabkan terganggunya ovulasi, sel telur tidak bisa dan jarang berproduksi.
Pada tekanan ini pula bisa menyebabkan saluran telur mengalami (spasme), sehingga sulit dilewati sel telur atau spermatozoa. Selain itu, karena tekanan jiwa, hubungan suami istri menjadi terganggu, malas dan tidak bergairah. Keadaan ini semuanya menyebabkan kesuburan tersebut lebih parah lagi (Samsul, 2004). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Zamralita,Psi dan Henny E. Wirawan, M. Hum, Psi dalam jangka waktu antara tanggal 12 Juli-30 Oktober 2000 dengan melibatkan responden berjumlah 4 orang, semuanya perempuan telah didiagnosis infertil secara medis, didapatkan hasil penelitian terhadap keempat responden membuktikan dasar teori yang dikemukakan oleh Keye et al (1995), Miller dan Brooten (1996), serta Wentz et al (1998) bahwa infertilitas yang dialami oleh seorang istri menyebabkan dampak psikologis pada dirinya, seperti munculnya perasaan frustasi, depresi yang cukup berat, stress, perasaan tidak sempurna dan kurang berarti serta hubungan suami istri juga mengalami masalah.
Dari hasil studi pendahuluan di Unit Rawat Jalan Infertil RSU, diperoleh data bahwa pada tahun 2004 terdapat 228 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien baru dan 920 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien lama. Tahun 2005 terdapat 172 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien baru dan 607 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien lama dan pada tahun terdapat 181 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien baru dan 365 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien lama. Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian adakah hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3.2.3 Menganalisis hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Bidan
Meningkatkan pengetahuan bidan tentang hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan masukan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya tentang hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas.
1.4.3 Bagi Peneliti
Memperluas wawasan berpikir terutama dalam mengenal hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas.
silahkan download KTI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INFERTILITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA WANITA INFERTILITAS DI UNIT RAWAT JALAN INFERTIL RSU
HUBUNGAN ANTARA INFERTILITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA WANITA INFERTILITAS DI UNIT RAWAT JALAN INFERTIL RSU
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangInfertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung setelah sekurang¬kurangnya satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (Bobak, 2004). Definisi ini mengandung arti suatu ketidakmampuan untuk hamil atau mengandung anak sampai anak tersebut lahir hidup pada saat pasangan memutuskan untuk memperoleh anak. Ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan anak secara mengejutkan dialami oleh 15% sampai 20% orang dewasa yang sehat (Evans, dkk, 1989 dalam Bobak, 2004). Gangguan konsep diri seksual seringkali dialami individu. Pasangan yang meminta bantuan untuk mengatasi gangguan fertilitas pasti telah memutuskan untuk memiliki seorang anak.
Kehidupan dalam keluarga tanpa kehadiran anak, terasa tidak lengkap, sebab salah satu fungsi keluarga belum terpenuhi. Keluarga merasa tersisih, masing-masing anggota keluarga merasa tidak normal dibanding keluarga lainnya. Mereka merasa rendah diri, mudah tersinggung, emosinya labil, gairah untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi berkurang, karena merasa tidak punya generasi penerus yang bisa meneruskan cita-citanya.
Melihat kondisi seperti ini harus segera diatasi, karena tekanan jiwa atau emosi yang berkelanjutan bisa menurunkan kesuburan pasangan, sehingga makin tertekan jiwanya semakin sulit untuk mendapatkan keturunan. Tekanan jiwa pada istri akan menyebabkan terganggunya ovulasi, sel telur tidak bisa dan jarang berproduksi.
Pada tekanan ini pula bisa menyebabkan saluran telur mengalami (spasme), sehingga sulit dilewati sel telur atau spermatozoa. Selain itu, karena tekanan jiwa, hubungan suami istri menjadi terganggu, malas dan tidak bergairah. Keadaan ini semuanya menyebabkan kesuburan tersebut lebih parah lagi (Samsul, 2004). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Zamralita,Psi dan Henny E. Wirawan, M. Hum, Psi dalam jangka waktu antara tanggal 12 Juli-30 Oktober 2000 dengan melibatkan responden berjumlah 4 orang, semuanya perempuan telah didiagnosis infertil secara medis, didapatkan hasil penelitian terhadap keempat responden membuktikan dasar teori yang dikemukakan oleh Keye et al (1995), Miller dan Brooten (1996), serta Wentz et al (1998) bahwa infertilitas yang dialami oleh seorang istri menyebabkan dampak psikologis pada dirinya, seperti munculnya perasaan frustasi, depresi yang cukup berat, stress, perasaan tidak sempurna dan kurang berarti serta hubungan suami istri juga mengalami masalah.
Dari hasil studi pendahuluan di Unit Rawat Jalan Infertil RSU, diperoleh data bahwa pada tahun 2004 terdapat 228 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien baru dan 920 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien lama. Tahun 2005 terdapat 172 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien baru dan 607 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien lama dan pada tahun terdapat 181 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien baru dan 365 pasangan infertilitas yang tercatat sebagai pasien lama. Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian adakah hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.3.2.3 Menganalisis hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Bidan
Meningkatkan pengetahuan bidan tentang hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas di Unit Rawat Jalan Infertil RSU.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan masukan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya tentang hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas.
1.4.3 Bagi Peneliti
Memperluas wawasan berpikir terutama dalam mengenal hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas.
HUBUNGAN ANTARA INFERTILITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA WANITA INFERTILITAS DI UNIT RAWAT JALAN INFERTIL RSU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar