KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KONTRASEPSI MANTAP WANITA DAN MINAT MENJALANI KONTRASEPSI MANTAP WANITA
Masalah dibidang KB yang dihadapi BKKBN adalah masih rendahnya jumlah akseptor kontrasepsi mantap. Memang disadari pelaksanaan kontrasepsi mantap belum maksimal dapat dilakukan. Indikasi adalah masih tingginya tingkat unmeet need PUS yang tidak ingin anak lagi tapi tidak ber-KB yang mencapai 4,5 persen. Disamping itu tingkat pengetahuan PUS tentang kontrasepsi mantap masih sangat rendah dibandingkan dengan pengetahuan mereka tentang metode kontrasepsi modern lainnya seperti pil, suntik, IUD, Implant, dan kondom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel yang diambil menggunakan teknik accidental sampling, instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita sebanyak 37,5% baik, 37,5% cukup dan 25% kurang. (2) Minat ibu post partum menjalani kontrasepsi mantap wanita sebanyak 62,5% berminat dan 37,5% tidak berminat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang kontrasepsi mantap wanita hampir seimbang. Dari hasil yang baik dan cukup hendaknya perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan cara mensosialisasikan informasi tentang kontrasepsi mantap wanita, sehingga diharapkan pengetahuan meningkat menjadi lebih baik.
Kata kunci : Pengetahuan ibu post partum, kontrasepsi mantap wanita, minat menjalani kontrasepsi mantap wanita.
Program Keluarga Berencana (KB) sudah lama dicanangkan oleh Pemerintah. Tujuannya untuk menciptakan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Berbagai pilihan alat kontrasepsi ditawarkan kepada masyarakat, dari mulai Pil, Suntik, Susuk (Implant) hingga Spiral (Intra Uterine Devices / IUD). Ada jenis kontrasepsi lain yaitu Vasektomi untuk pria dan Tubektomi untuk wanita. Namun 2 jenis kontrasepsi ini masih jarang dipilih oleh masyarakat. Sebab dengan memilih kontrasepsi ini, maka seseorang sudah tidak bisa lagi memiliki anak. (www.indomedia.com)
Dalam pelaksanaan pelayanan kontrasepsi mantap BKKBN sangat mendukung karena termasuk dalam strategi dasar (grand strategi) yang menjadi prioritas penggarapan program KB yaitu dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Memang disadari pelaksanaan kontrasepsi mantap belum maksimal dapat dilakukan. Indikasinya adalah masih tingginya tingkat unmeet need PUS yang tidak ingin anak lagi tapi ”tidak ber-KB” yang mencapai 4,5 persen. Disamping itu tingkat pengetahuan PUS tentang kontrasepsi mantap masih sangat rendah. SDKI 2002-2003 menunjukkan wanita kawin yang mengetahui metode kontrasepsi mantap wanita (MOW) sebesar 63 persen dan metode kontrasepsi mantap pria (MOP) sebesar 39 persen.
Bandingkan dengan pengetahuan mereka tentang metode kontrasepsi modern lainnya seperti Pil, Suntik, IUD (Intra Uterine Devices), Implant dan Kondom yang sudah mencapai rata-rata diatas 80 persen.(ww.bkkbn.go.id)
Saat ini angka prevalensi kontap wanita (MOW) dan kontap pria (MOP) sekitar 4 persen (MOW 3,6 % dan MOP 0,4 %) dan terbilang rendah bila dibandingkan dengan Negara Bangladesh 8 persen dan Nepal 24 persen. (www.bkkbn.go.id)
Dari Studi Pendahuluan di RS tanggal 16 April didapatkan 9 ibu post partum yang telah melahirkan anak hidup lebih dari satu orang yang menyatakan tidak berminat mengikuti kontrasepsi mantap wanita dengan alasan, sebanyak 6 orang karena belum tahu prosedur atau teknik kontrasepsi mantap wanita dan takut dengan tindakan pembedahan, sedang sisanya 3 orang belum berfikir untuk ber- KB. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita di RS.”
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas dirumuskan masalah ”Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang pengertian kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang teknik kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang waktu pelaksanaan kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.4 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang keuntungan kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.5 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang kerugian kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.6 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang syarat akseptor kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.7 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang
kontraindikasi kontrasepsi mantap wanita
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini.
1.4.1 Bagi peneliti
1.4.1.1 Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam penelitian
1.4.1.2 Menambah pengetahuan peneliti tentang gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita
1.4.2 Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang hubungan pengetahuan ibu multipara tentang kontrasepsi mantap wanita dengan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita
1.4.3 Bagi institusi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan guna penyempurnaan program KB terutama dalam meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi mantap wanita
silahkan download KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KONTRASEPSI MANTAP WANITA DAN MINAT MENJALANI KONTRASEPSI MANTAP WANITA
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KONTRASEPSI MANTAP WANITA DAN MINAT MENJALANI KONTRASEPSI MANTAP WANITA
Abstrak
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kontrasepsi Mantap Wanita Dan Minat Menjalani Kontrasepsi Mantap Wanita
Masalah dibidang KB yang dihadapi BKKBN adalah masih rendahnya jumlah akseptor kontrasepsi mantap. Memang disadari pelaksanaan kontrasepsi mantap belum maksimal dapat dilakukan. Indikasi adalah masih tingginya tingkat unmeet need PUS yang tidak ingin anak lagi tapi tidak ber-KB yang mencapai 4,5 persen. Disamping itu tingkat pengetahuan PUS tentang kontrasepsi mantap masih sangat rendah dibandingkan dengan pengetahuan mereka tentang metode kontrasepsi modern lainnya seperti pil, suntik, IUD, Implant, dan kondom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel yang diambil menggunakan teknik accidental sampling, instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita sebanyak 37,5% baik, 37,5% cukup dan 25% kurang. (2) Minat ibu post partum menjalani kontrasepsi mantap wanita sebanyak 62,5% berminat dan 37,5% tidak berminat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang kontrasepsi mantap wanita hampir seimbang. Dari hasil yang baik dan cukup hendaknya perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan cara mensosialisasikan informasi tentang kontrasepsi mantap wanita, sehingga diharapkan pengetahuan meningkat menjadi lebih baik.
Kata kunci : Pengetahuan ibu post partum, kontrasepsi mantap wanita, minat menjalani kontrasepsi mantap wanita.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangProgram Keluarga Berencana (KB) sudah lama dicanangkan oleh Pemerintah. Tujuannya untuk menciptakan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Berbagai pilihan alat kontrasepsi ditawarkan kepada masyarakat, dari mulai Pil, Suntik, Susuk (Implant) hingga Spiral (Intra Uterine Devices / IUD). Ada jenis kontrasepsi lain yaitu Vasektomi untuk pria dan Tubektomi untuk wanita. Namun 2 jenis kontrasepsi ini masih jarang dipilih oleh masyarakat. Sebab dengan memilih kontrasepsi ini, maka seseorang sudah tidak bisa lagi memiliki anak. (www.indomedia.com)
Dalam pelaksanaan pelayanan kontrasepsi mantap BKKBN sangat mendukung karena termasuk dalam strategi dasar (grand strategi) yang menjadi prioritas penggarapan program KB yaitu dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Memang disadari pelaksanaan kontrasepsi mantap belum maksimal dapat dilakukan. Indikasinya adalah masih tingginya tingkat unmeet need PUS yang tidak ingin anak lagi tapi ”tidak ber-KB” yang mencapai 4,5 persen. Disamping itu tingkat pengetahuan PUS tentang kontrasepsi mantap masih sangat rendah. SDKI 2002-2003 menunjukkan wanita kawin yang mengetahui metode kontrasepsi mantap wanita (MOW) sebesar 63 persen dan metode kontrasepsi mantap pria (MOP) sebesar 39 persen.
Bandingkan dengan pengetahuan mereka tentang metode kontrasepsi modern lainnya seperti Pil, Suntik, IUD (Intra Uterine Devices), Implant dan Kondom yang sudah mencapai rata-rata diatas 80 persen.(ww.bkkbn.go.id)
Saat ini angka prevalensi kontap wanita (MOW) dan kontap pria (MOP) sekitar 4 persen (MOW 3,6 % dan MOP 0,4 %) dan terbilang rendah bila dibandingkan dengan Negara Bangladesh 8 persen dan Nepal 24 persen. (www.bkkbn.go.id)
Dari Studi Pendahuluan di RS tanggal 16 April didapatkan 9 ibu post partum yang telah melahirkan anak hidup lebih dari satu orang yang menyatakan tidak berminat mengikuti kontrasepsi mantap wanita dengan alasan, sebanyak 6 orang karena belum tahu prosedur atau teknik kontrasepsi mantap wanita dan takut dengan tindakan pembedahan, sedang sisanya 3 orang belum berfikir untuk ber- KB. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita di RS.”
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas dirumuskan masalah ”Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang pengertian kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang teknik kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang waktu pelaksanaan kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.4 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang keuntungan kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.5 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang kerugian kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.6 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang syarat akseptor kontrasepsi mantap wanita
1.3.2.7 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang
kontraindikasi kontrasepsi mantap wanita
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini.
1.4.1 Bagi peneliti
1.4.1.1 Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam penelitian
1.4.1.2 Menambah pengetahuan peneliti tentang gambaran pengetahuan ibu post partum tentang kontrasepsi mantap wanita dan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita
1.4.2 Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang hubungan pengetahuan ibu multipara tentang kontrasepsi mantap wanita dengan minat menjalani kontrasepsi mantap wanita
1.4.3 Bagi institusi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan guna penyempurnaan program KB terutama dalam meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi mantap wanita
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KONTRASEPSI MANTAP WANITA DAN MINAT MENJALANI KONTRASEPSI MANTAP WANITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar