Gambaran Pelaksanaan “7T” Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

KTI SKRIPSI
GAMBARAN PELAKSANAAN “7T” PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal. Hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Angka kematian ibu memang sangat tinggi, terbukti WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil dan bersalin. Oleh karena itulah maka sejak tahun 1990 sampai 1991 Departemen Kesehatan dibantu oleh WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan assessment safe mother hood sampai saat ini. Hasil kegiatan dari assessment safe mother hood adalah rekomendasi rencana kegiatan 5 (lima) tahun. Departemen Kesehatan merekomendasi dalam bentuk strategi operasional dalam mempercepat penurunan AKI (Syaifuddin, dkk, 2002). Terbukti pada tahun 2002/2003 menurut Survey Demografi dan Kesehatan AKI di Indonesia turun menjadi 307/100.000 kelahiran hidup (www.tempo.co.id/medika/arsip. 2005).
Kebijakan Depkes dalam upaya mempercepat penurunan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini program keluarga berencana sebagai pilar pertama telah dianggap berhasil. Namun, untuk mendukung upaya mempercepat penurunan AKI diperlukan penajaman sasaran agar kejadian “4 terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak anak)” dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan serendah mungkin. Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua cukup baik, yaitu 87% pada tahun 1997; namun mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Persalinan yang aman- sebagai pilar ketiga – yang dikategorikan sebagai pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pada 1997 baru mencapai 69%. Untuk mencapai AKI sekitar 200 per 100.000 kelahiran hidup diperlukan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sekitar angka 80%. Cakupan pelayanan obstetri esensial – sebagai pilar keempat – masih sangat rendah, dan mutunya belum optimal.
Untuk membantu pemerintah dalam mencapai penurunan AKI di Indonesia, maka pemerintah Propinsi Jawa Timur mempunyai target cakupan pelayanan antental (K4) 84% dengan akses pelayanan antenatal (K4) 92,2% cakupan antenatal (K4) tahun 2004 mencapai 81,75% sudah hampir memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah Propinsi Jawa Timur. Sedang target cakupan pelayanan antenatal (K4) di Kabupaten 82% baru terlaksana 78,73%. Adapun akses pelayanan antenatal (K1) 85,7% (Dinkes Propinsi Jawa Timur, 2004). Di Puskesmas sendiri mempunyai target cakupan pelayanan antenatal (K4) 80%, target akses pelayanan antenatal (K1) 88% (PWSKIA Propinsi Jawa Timur, 2004). Sedangkan jumlah akses (K1) pada bulan Januari di Puskesmas  sendiri adalah 6,5%, cakupan pelayanan antenatal (K4) bulan Januari 5,8%.
Dengan target cakupan pelayanan antenatal yang telah ditetapkan oleh pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten serta Puskesmas khususnya dapat membantu pemerintah dalam menurunkan AKI di Indonesia melalui pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal diberikan oleh petugas kesehatan baik yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Pelayanan antenatalpun diberikan di Puskesmas-Puskesmas yang tersebar di Indonesia. Saat ini dalam pelaksanaannya, Puskesmas menghadapi banyak masalah. Sejalan dengan otonomi daerah, Puskesmas diupayakan direvitalisasi, antara lain lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat KesehatanMasyarakat (Walujani M, dalam http://jpkm-online.net/news.2005 ).
Puskesmas dalam memberikan pelayanan antenatal hendaknya menggunakan asuhan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 1999 menjadi standar “7T” yang dahulunya hanya “5T”. Standar minimal ibu hamil “7T” tersebut yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe, tes penyakit menular seksual serta temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Dari data pra survey yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kabupaten pelaksanaan pelayanan 7T di wilayah kerja Puskesmas rata-rata 60,05% pada bulan Januari . Untuk rata-rata kunjungan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten setiap bulannya 94 ibu hamil yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya. Adapun data pra survey kunjungan ibu hamil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran pelaksanaan “7T” Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun 

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan 7T pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun2. Tujuan Khusus
Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pada penimbangan berat badan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .
Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .
Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pada ibu hamil terhadap pemeriksaan pada fundus uteri di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .
Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .
Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pemberian tabel Fe pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .
Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .
Bagaimanakah pelaksanaan temu wicara pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kabupaten pada tahun .

D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, serta sebagai masukan pengetahuan tentang pelayanan/asuhan standar “7T” (timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, pemberian tabelt Fe, tes PMS, dan temu wicara)
dan sebagai bekal saat pelaksanaan profesi kelak juga sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Akademi Kebidanan Politeknik Kesehatan.
2.    Bagi Teoritis
Dapat memberi nilai, sumber keperpustakaan dan pengetahuan tentang pelayanan/asuhan standar “7T” (timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, pemberian tabelt Fe, tes PMS, dan temu wicara) dan diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang akan dating.
3.    Bagi Praktisi
Diharapkan penelitian ini secara tidak langsung mengerti tentang pelayanan/asuhan standar “7T” (timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, pemberian tabelt Fe, tes PMS, dan temu wicara), sehingga dapat mengubah presepsi tentang masalah yang ditemukan dalam waktu penelitian



silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI SKRIPSI
GAMBARAN PELAKSANAAN “7T” PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
(isi: Cover; Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian; Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran; Format Lampiran)
KLIK DIBAWAH

Tidak ada komentar:

tes