Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan:

Data tentang persalinan oleh tenaga kesehatan menurut SDKI 2007 berkisar diantara 73% hingga 80.36%. Di tingkat desa, sebagian besar persalinan masih terjadi di rumah, dengan proporsi sekitar 64% - 78%. Dengan kondisi tersebut diatas maka Indonesia masih menempati peringkat pertama untuk kematian maternal dan neonatal di lingkup negara-negara Asean. Menurut data terkini (2008) rasio kematian maternal adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup dan rasio kematian bayi adalah 34/1000 kelahiran hidup. Trend penurunan angka kematian maternal dari tahun 1985 ke tahun 2007, menurun secara landai. Penurunan secara tajam, seharusnya terjadi pada tahun 2000 ketika Indonesia menyepakati inisiatif global “health for all by the year 2000” dalam upaya menurunkan rasio kematian maternal dari 450 menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup.  

Apabila proporsi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, rasio persalinan di fasilitas kesehatan dengan persalinan di rumah, persentase tenaga kesehatan yang kompeten dan kemampuan fasilitas untuk memberikan pelayanan berkualitas masih seperti kondisi sekarang ini, tampaknya upaya akselerasi penurunan angka kematian maternal dan neonatal, tidak akan pernah mencapai Target Pembangunan Milenium (MDG 2015). Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ditjen Binkesmas Depkes RI merupakan intervensi inovatif yang akan memberi hasil guna yang tinggi apabila dilaksanakan secara tepat dan didukung oleh semua pihak yang terkait.   

Dengan pendekatan kualitas, persiapan persalinan adalah penyediaan tenaga kesehatan yang kompeten untuk memberikan pelayanan sesuai dengan praktik terbaik atau standar yang telah ditetapkan. Agar hal tersebut dapat memberi manfaat maksimal maka setiap anggota masyarakat harus mempunyai akses dan memperoleh asuhan persalinan oleh tenaga terampil tersebut. Dengan pendekatan program, persiapan persalinan diartikan sebagai perencanaan dan penyediaan pertolongan persalinan yang bersih dan aman, terutama apabila hal itu terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di dalam sistem kesehatan nasional. 

Pencegahan komplikasi menggunakan kedua pendekatan tersebut diatas dan bertujuan untuk membuat ibu dan bayi baru lahir dapat memperoleh derajat kesehatan yang tinggi dan terhindar berbagai ancaman atau risiko fungsi reproduksi. Tujuan tersebut harus dicapai melalui kemitraan  lintas program dan sektor, pemerintah dan masyarakat, serta publik dan swasta untuk memobilisasi potensi dan sumberdaya kesehatan yang ada, upaya pemberdayaan keluarga terutama tentang budaya hidup sehat dan mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan, serta peran dan kepedulian masyarakat dalam pendanaan persalinan, merujuk tepat waktu, penyediaan sarana transportasi, dan utilisasi fasilitas kesehatan yang mampu menangani komplikasi secara adekuat dan tuntas.

Salah satu upaya strategik dalam P4K adalah mempromosikan dan menyediakan pelayanan persalinan yang berkualitas di setiap fasilitas kesehatan. Upaya ini telah dilaksanakan oleh negara Srilangka sejak tiga dekade yang lalu dan hasilnya sangat mengagumkan. Dengan sumberdaya dan dana kesehatan yang terbatas, Srilangka mewajibkan persalinan di fasilitas bagi setiap warga negaranya. Dengan intervensi tersebut, dalam tiga tahun terakhir, negara ini mempunyai rasio kematian maternal yang setara dengan negara-negara maju, yaitu 3-5 per 100.000 kelahiran hidup. Kebijakan tersebut, tidak akan berjalan efektif apabila tenaga kesehatan dan kinerja institusi kesehatan yang memberikan asuhan persalinan tidak dapat diandalkan dan jaminan kualitas pelayanan tidak dapat diberikan. 

Tidak ada komentar:

Arsip Blog

tes