Hubungan Antara Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Perdarahan Ante Partum (PAP) di RSUD

Hubungan Antara Umur Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Perdarahan Ante Partum (PAP) di RSUD:

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir (AKBBL) di Indonesia saat ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran pembangunan Millenium. Adapun faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 40-60 %, preeklamsi dan eklampsi 20-30%, infeksi 20-30 %. Perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab tingginya AKI. Kejadian plasenta previa dan solusio plasenta bervariasi diberbagai tempat berkisar antara 0,3% sampai 0,6% dari keseluruhan persalinan, sedangkan di rumah sakit lebih tinggi karena menerima rujukan dari luar

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara umur dan paritas Ibu Hamil dengan kejadian perdarahan antepartum di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu hamil denganperdarahan antepartum dan objek penelitian adalah umur dan dan paritas ibu.

Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan waktu secara cross sectional, dengan populasi adalah seluruh ibu seluruh ibu hamil yang mengalami perdarahan antepartum sebanyak 75 ibu hamil, dimana keseluruhan populasi tersebut dijadikan sampel dengan tehnik total sampling. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan menggunakan lembar cheklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa distribusi frekuensi Kejadian perdarahan antepartum terdiri dari 48 kasus plasenta previa (64%), solusio plasenta 27 kasus (36%), umur ibu hamil untuk kejadian plasenta previa terbanyak pada umur yang beresiko (< 20 dan > 35 tahun) (74,5%), dan pada solusio plasenta terbanyak pada umur 20-35 tahun (53,87%), paritas ibu hamil untuk kejadian plasenta previa terbanyak dengan paritas grande multi (78,26%), dan untuk solusio plasenta terbanyak dengan paritas multipara (53,33%), terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian perdarahan antepartum, dengan nilai x2 hitung 5,988 > dari x2 tabel 3,841, dan terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian perdarahan antepartum dengan nilai x2 hitung 6,670 > dari x2 tabel 5,991.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah distribusi frekuensi  kejadian perdarahan terbanyak adalah plasenta previa dengan umur beresiko (<20 dan > 35 tahun) dan paritas grandemulti, serta terdapat hubungan antara umur dan paritas dengan kejadian perdarahan antepartum di RSUD A. Yani Metro tahun 2010.

Kata Kunci : Perdarahan Antepartum, Umur dan paritas

Anda tertarikUntuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA

Tidak ada komentar:

Arsip Blog

tes