Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi sesudah sesaat proses persalinan berlangsung dengan volume perdarahan melebihi 500 ml dan secara kasat mata mencapai 1000 ml yang dapat menyebabkan perubahan tanda vital, seperti mengeluh lemah, berkeringat dingin dan menggigil.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan bidan tentang penanganan perdarahan pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh bidan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin yang berjumlah 33 orang. Sampel dalam penelitian ini mencakup seluruh populasi untuk pengetahuan dan sikap. Tetapi untuk tindakan dilakukan bagi bidan yang pernah menangani kasus perdarahan pasca persalinan yaitu sebanyak 20 orang .
Hasil dari penelitian menunjukkan dari 33 bidan, sebanyak 51,5% memiliki pengetahuan baik tentang penanganan perdarahan pasca persalinan. Sebanyak 84,8% memiliki sikap baik tentang penanganan perdarahan pasca persalinan dan dari 20 orang bidan yang menangani perdarahan pasca persalinan sebanyak 5% yang melakukan 7 tindakan yang semestinya dilakukan tetapi melakukan 1 tindakan yang semestinya tidak dilakukan.
Diharapkan bagi Dinas Kesehatan Langkat agar lebih meningkatkan pengetahuan, sikap terutama tindakan bidan dalam penanganan perdarahan pasca persalinan dengan melakukan pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) serta melakukan uji kompetensi terhadap bidan dilapangan dan kepada bidan yang ada dilapangan untuk lebih banyak belajar dan berlatih
Kata kunci : pengetahuan, sikap, tindakan, perdarahan pasca persalinan.
ABSTRACT
Post-parity hemorrhage is the bleeding which occurs shortly after the birth process has taken place with a noticeable volume exceeding 500 ml up to 1000 ml which can cause a change in vital signs, such as feeling weak, having a cold sweat and shivering from cold.
This study was descriptive in nature with a cross sectional approach aiming to give a description of midwives knowledge, attitude and act in handling post-parity hemorrhage at the Lokal Government Clinic of Pantai Cermin. The population in this study involved all the midwives (33 people) working at the lokal Government Clinic of Pantai Cermin. While the sample in this study involved the whole population for knowleadged attitude, act was only done for the midwives who had handled postpartum hemorrhage cases,namely as many as 20 people.
The research findings showed that out of 33 midwives, 51,5% had good attitude in handling post-parity hemorrhage. And from among the 20 midwives handling post parity hemorrhage, 5 % did seven proper acts and one improper act.
It is recommended that the Public Health Service of Langkat enhance the knowleadge,attitude and especially the act of the midwives in handling post-parity hemorrhage by conducting Normal Maternity Care (APN) training as well as testing the competency of the field and appealing to the midwives in the field for more learning and practice.
Key words : knowleadge, attitude, act, post-parity hemorrhage
Anda tertarikUntuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar