Pemanfaatan Ekstrak Benalu Teh Sebagai Alternatif Antikanker

KTI SKRIPSI
Pemanfaatan Ekstrak Benalu Teh Sebagai Alternatif Antikanker

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Modernisasi menyebabkan terjadinya pergeseran jenis penyakit. Kalau dulu penyakit infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak, kini penyakit akibat usia lanjut dan proses degenerasi semakin menonjol. Kematian karena penyakti jantung koroner dan stroke makin meningkat, dan penyakit tumor atau kanker merupakan salah satu penyakti degenerasi yang juga ditakuti,  dikenal dua macam tumor, yaitu tumor jinak dan tumor ganas atau disebut dengan kanker. Tumor jinak tidak banyak mengganggu, dan pertumbuhannya lambat. Sebaliknya tumor ganas, karena pertumbuhannya sangat cepat dan tidak terkendali, maka ia akan sangat mengganggu, dapat menyebar ke organ-organ lain, dan menyebabkan kematian.
Kanker adalah penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat manyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang dalam perkembangannya berubah menjadi sel kanker. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menimbulkan kematian.
Hingga saat ini kata kanker telah memberikan kesan dibenak setiap orang akan suatu penderitaan hebat yang mengerikan. Malahan dikalangan penderita dan keluarganya, diagnosa kanker merupakan suatu vonis mati, walaupun sebenarnya tidak selalu demikian halnya.
Benalu (scurrula) yang tadinya hanya dikenal sebagai tanaman pengganggu atau parasit pada tanaman lain setelah diketahui kandungannya akan senyawa antikanker ternyata berpotensi sebagai antikanker. Senyawa yang terkandung dalam benalu dan kemungkinan beraktivitas antikanker adalah flavonoid, tanin dan asam amino (Anonim, 1996). Kuersetin merupakan senyawa flavonoid utama yang terkandung dalam benalu tersebut (Anonim 1996; Hegnauer, 1966; Jamilah, 2003).
Flavanoid adalah senyawa polifenol yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Flavonoid telah menunjukan perannya sebagai antioksidan, antimutagenik, antineoplastik dan aktifitas vasodilatator (Miller, 1996). Menurut Lamson, et al. (2000) kuersetin (3,3’,4’,5,7-pentahydroxyflavone) termasuk molekul yang banyak ditemukan di alam. Kuersetin merupakan suatu aglikon yang apabila berikatan dengan glikonnya akan menjadi suatu glikosida. Senyawa ini dapat beraksi sebagai antikanker pada regulasi siklus sel, berinteraksi dengan reseptor estrogen (ER) tipe II dan menghambat enzim tirosin kinase. Kuersetin juga memiliki aktivitas antioksidan yang dimungkinkan oleh komponen fenoliknya yang sangat reaktif. Kuersetin akan mengikat spesies radikal bebas sehingga dapat mengurangi reaktivitas radikal bebas tersebut.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apakah ekstrak benalu dapat digunakan sebagai antikanker?
2.    Apa yang terkandung dalam ekstrak benalu sehingga berpotensi sebagai antikanker?
3.    Bagaimana aktivitas senyawa dalam benalu sebagai antikanker ?

C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui apakah benalu dapat digunakan sebagai antikanker.
2.    Untuk mengetahui kandungan dalam ekstrak benalu sehingga berpotensi sebagai antikanker.
3.    Untuk mengetahui aktivitas senyawa dalam benalu sebagai antikanker.
D.    Manfaat Penelitian
1.    Menginformasikan kepada masyarakat tentang manfaat benalu yang berkhasiat mengurangi resiko kanker.
2.    Memperkaya bahan alternatife pengobatan kanker dari bahan alam.
silahkan download KTI SKRIPSI
Pemanfaatan Ekstrak Benalu Teh Sebagai Alternatif Antikanker
KLIK DIBAWAH 

Tidak ada komentar:

Arsip Blog

tes